Banyak sahabat mengatakan Dari sekian masalah yang harus kita hadapi dalam hidup ini, kesulitan dalam bergaul adalah salah satunya. Bagi yang kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi masalah ini:
1. pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan. Kemampuan di sini artinya bukan hasil bawaan dari lahir tetapi merupakan kapabilitas yang diraih dari usaha dalam mengembangkan diri (developmental process). Jadi, apapun kepribadian anda, pada dasarnya anda punya kesempatan yang sama untuk bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain
Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalnya saja: saya orangnya termasuk Melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis. Saya orangnya termasuk Phlegmatis yang introvert, pengamat dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk Koleris yang ekstrovert pelaku dan optimis. Dan bla, bla, bla lainnya.
Tetapi ada satu hal yang perlu diingat bahwa dunia ini tidak peduli dengan apakah kita termasuk orang berkepribadian ini dan itu. Dunia ini hanya tahu satu hal, kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita juga mengalami kesusahan yang tidak kita inginkan. Titik. Ini adalah sebuah dalil mengapa kita perlu mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita dalam bergaul, terlepas apapun model kepribadian kita.
Sejumlah istilah ilmiah yang bisa kita temukan dalam buku-buku kepribadian itu mestinya kita gunakan untuk melihat sisi plus-minus agar kita bisa mengembangkan diri sejati kita (bukan jadi seperti orang lain). Sebab, apapun model kepribadian kita pasti ada sisi plus yang perlu kita kembangkan untuk memperbaiki hidup dan pasti pula ada sisi minus yang perlu kita kontrol agar tidak sampai merugikan atau membahayakan.
2. Pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong, tidak identik dengan apakah anda seorang pendiam atau tidak pendiam. Prinsip yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain (to build) dan bagaimana kita menjaga hubungan itu (to maintain). Karenanya, jangan heran bila menjumpai ada orang yang banyak ngomong tetapi pergaulannya sempit dan jangan heran pula bila melihat ada orang yang sedikit ngomong tetapi pergaulannya luas.
Sekali lagi perlu kita yakinkan pada diri sendiri bahwa bergaul adalah bagian penting dari ketrampilan hidup. Kita semua sudah tahu bahwa di dunia ini pasti tidak ada buku atau perpustakaan yang bisa mengungkap manfaat pergaulan karena saking banyaknya manfaat itu.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan bergaul ini, antara lain:
1. Melatih kepedulian
Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam dari mulai yang paling ringan bisa kita lakukan sampai ke yang paling berat. Ini misalnya adalah showing interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain, bisa diajak berbicara tentang apa yang penting menurut orang lain, memberikan alasan pada orang lain bahwa Anda tidak berada di pulau yang berbeda dengan mereka, dan seterusnya. Di sini berarti Anda perlu meningkatkan wawasan yang terkait dengan beberapa topik utama di lingkungan Anda.
Meskipun showing interest itu gratis tetapi kalau untuk kepentingan mengatasi masalah kesulitan bergaul, biasanya berperan sangat penting. Untuk selanjutnya, bentuk kepedulian ini bisa Anda tingkatkan, misalnya melibatkan diri pada aktivitas bersama dengan orang lain, memainkan peranan yang bermanfaat bagi orang lain, memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan anda, dan seterusnya. Intinya, jangan sampai kita menyalahkan model kepribadian yang kita miliki seiring dengan serangkaian kesulitan bergaul yang kita alami sementara kita sendiri jarang menunjukkan ketertarikan pada topik atau hal yang
menarik buat orang lain. Kita merasa hidup di pulau yang jauh dengan orang lain.
2. Fokuskan pada pengembangan dialog dan suasana
Seperti yang sudah kita bahas di muka, terlalu memikirkan diri sendiri dan terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung, ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuskan pada suasana, topik pembicaraan, dan kehangatan dialog. Bagaimana caranya ?
Di antaranya adalah:
a) mengajukan pertanyaan yang bisa kita pelajari dengan menggunakan kaidah 5W1H (what, where, who, why, when, dan how),
b) mendengarkan dan mengungkapkan,
c) memunculkan humor atau guyonan yang mendukung dan sesuai kebutuhan.
3. Menghormati "privay" orang lain
Ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau kita ketahui, tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang akan membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui. Hal-hal tentang orang lain yang membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui inilah yang saya maksudkan dengan privacy. Biasanya yang kedua ini adalah masalah-masalah yang sangat pribadi.
Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal dimana, sekolah di mana, dst), kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang yang dekat, pacarnya siapa, musuhnya siapa, dst), dan ketiga adalah wilayah pribadi (tidak ingin diketahui oleh siapapun kecuali dirinya atau suami-istrinya).
Untuk kepentingan kelancaran bergaul, akan lebih OK kalau kita memfokuskan diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi)
4. Lihat orang lain yang lebih berhasil
Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan, (playing the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena seni, maka gayanya berbeda-beda dan ini tidak terkait dengan apakah anda orang yang tipenya banyak ngomong atau sedikit ngomong. Dan, dalam seni permainan, biasanya ada dua hal yang mendasar, yaitu:
a) bagaimana anda mengontrol emosi,
b) bagaimana anda mengimbangi emosi orang lain.
Dua hal ini memang agak sulit kalau dijelaskan dengan kata-kata. Akan lebih cepat bisa anda pahami dengan melihat bagaimana orang lain yang secara prestasi di atas Anda menjaga hubungan. Mereka yang telah berhasil menjaga hubungan sampai bertahun-tahun, umumnya sudah memiliki kematangan emosi yang lebih bagus. Ini bukan berarti mereka tidak pernah konflik, gap, berbeda pendapat dan lain-lain, tetapi karena mereka sudah tahu bagaimana bermain-main dengan emosi. Karena itu, ada hal-hal yang ditanggapi dengan diam, dengan bicara, dengan ketawa, dengan biasa-biasa, dengan humor, dan lain-lain.
Kalau Anda kesulitan mencari contoh, lihatlah bagaimana orang tua kita yang telah bertahun-tahun mempertahankan hubungan dalam membina keluarga. Secara umum bisa kita lihat bahwa kecanggihannya dalam memainkan emosi terletak pada kemampuannya untuk tidak "meng-ekstrim-kan" sesuatu yang berpotensi akan mengacaukan keadaan atau hubungan. Untuk mencapai kemampuan ini memang perlu latihan dan ini tidak terkait langsung dengan umur tetapi terkait dengan pengalaman hidup (life experiencing).
5. Tingkatkan prestasi Anda
Ini adalah kunci untuk mengatasi masalah-masalah kejiwaan umum itu. Semakin banyak hal-hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, maka semakin baguslah Anda merasakan diri anda. Bagaimana kita merasakan diri kita akan terkait dengan bagaimana kita berhadapan dengan orang lain. Karena itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, keadaan atau Tuhan) tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan konstruktif.
(Thomas)